Senin, 14 Mei 2012

HADRATUS SYEH KH. Abdul Hannan



KH. Abdul Hannan, mungkin tak banyak yang mengenal, namun rentetan sejarah telah membuktikan bagaimana kiprahnya dalam menyiarkan agama di tanah air, peras keringatnya mempertahankan tanah air dari jajahan Belanda, bukan hanya itu KH Hannan bahkan pernah berperan langsung di kostituante.
Dari garis keturunan KH. Hannan sekerabat dengan kyai-kyai ternama di tanah Jawa seperti: K A.Siddiq (Jember),K.Mahrus Ali (Lirboyo), K. As’ad Samsul Arifin(Situbondo) dan kyai-kyai besar lainnya.
Pada tahun 1935 tonggak awal beliau mendirikan pendidikan dalam bentuk pondok pesantren yang bernama FATIHUL-ULUM, yang mana sebelumnya K.Hannan melang-lang buana dari pondok kepondok untuk mengambil sari Ilmunya, bahkan beliau pernah mondok di Makkah selama kurang lebih sembilan tahun. Di Makkah Kiai Hannan berguru kepada Syeikh yasin, Syeikh Ahmad Khotib Minangkabau, Syeikh Abbas dan ulama'-ulama' terkenal lainnya. Pondok-pondok yang pernah di arungi adalah Syeikhona kholil Bangkalan, Kyai Jalil Sidogiri Pasuruan (paman beliau), Kyai Maimun Zubair Salatiga dan masih banyak lagi.
K.Hannan memfungsikan Fatihul-ulum tidak hanya sebagai pusat pendidikan agama, namun lebih dari itu. Beliau terkenal dengan julukan Al-Hafidz {hafal al-quran}, Al-Alim, Al-Allammah dalam ilmu falaq {astronomi},fiqih akan tetapi bukan berarti beliau tidak menguasai dalam bidang-bidang ilmu agama yang lain, hanya saja beliau paling masyhur {terkenal} dalam bidang ilmu falaq {astronomi} dan fiqih.
Pendiri Pondok Pesantren dengan nama Fatihul-Ulum ini pernah menjadi komandan Hizbullah dan bersama K.Sya’dullah (Sidogiri) bahu membahu mengusir penjajah, sehingga pesantren yang di dirikan menjadi basis perjuangan pada masa pra kemerdekaan, selain itu dalam politik pada tahun 1955 beliau ikut menjadi dewan kostituante dan ikut mewarnai kebijakan pemerintah di masa Bung Karno.

1 komentar: