|
Judul : Gus Dur Menjawab Perubahan Zaman
Penulis : Abdurrahman Wahid
Penerbit : Kompas, Jakarta
Cetakan 1 : 2010
KONTROVERSI memang begitu lekat dan
menjadi bagian tak terpisahkan dari keberadaan KH Abdurrahman Wahid, atau Gus
Dur. Cucu KH Hasyim Asy’ari ini,
selain sulit dipahami dengan rasionalitas awam juga keluasan serta kedalaman
ilmunya yang menyulitkan masyarakat untuk memahami Gus Dur apa adanya.
|
Kendati
demikian, Gus Dur bukan berarti sesosok misterius, manusia super atau luar
biasa yang tidak bisa dipahami. Tidak mudah memang memahami cucu Hadratus
Syaikh Hasyim Asy'ari ini, karena jika ingin memahami Gus Dur maka sama artinya
memahami kondisi masyarakat yang begitu kompleks mulai dari aspek sosial,
politik, keagamaan, kebudayaan, kesejahteraan, intellektual, dll.
Gus Dur
begitu getol dengan semua aspek permalasahan tadi. hal tersebut dapat dilihat
dari berbagai kiprah realitas kesehariannya. Salah satu hal kecil untuk
memahami Gus Dur adalah melalui tulisan-tulisannya.
Gus Dur
Menjawab Perubahan Zaman merupakan buku berisi kumpulan tulisan mantan presiden
RI ke-4 ini yang pernah duplikasikan di harian koran nasional. Membaca buku ini
saya menemukan sebuah konklusi bahwa Gus Dur tidak berhenti untuk menjawab
semua permasalahan masyarakat yang selalu bergulir. Semua permasalahan
masyarakat tak lepas dari jangkauannya.
Mayoritas
tulisan dalam buku ini adalah tema-tema politik Indonesia kontemporer. Meskipun
diimbuhi juga dengan tulisan-tulisan politik luar negeri (Malaysia), serta tema
non politik seperti obituari Gus Miek, Kiai Achmad Shiddiq, dan Romo mangun
Wijaya. Tetap tema-tema kepemimpinan politik, HAM, dwifungsi ABRI, hubungan
masyarakat dan negara, agama-politik menjadi fokus utama pemikiran Gus Dur.
Sebagai
seorang penulis yang produktif, Gus Dur menuankan semua ide-ide kritisnya yang
susah dipahami dan njlimet ke dalam sebuah tatanan tulisan yang sederhana dan
mudah untuk dipahami. Begitulah kesan ketika membaca buku ini.
Tapi dalam
kesederhanaan tulisan tersebut, mengandung jawaban atas semua permasalahan yang
rumit di negeri ini. Gus Dur tidak hanya memberikan kritik dan analisis tetapi
sekaligus memberikan jawaban atas kegelisahan sosial masa kini dan masa depan.
Gus dur begitu mudah untuk menjabarkan semua keruwetan masalah kedalam sebuah
bait-bait kata yang luwes, lugas, berani dan tanpa basa-basi.
Persis
ketika membaca buah karya Gus Dur ini kita akan dibawa ke dalam jawaban atas
semua permasalahan-permasalahan kekinian.
Konstelasi
agama, politik, budaya, kekuasaan dan kesejahteraan yang tak henti bermunculan
permalahannya akan kita temukan muaranya dalam kelugasan tulisan Gus Dur. Dengan
basis dasar dunia pesantren, LSM, jurnalistik dan kebudayaan menjadikan
jawaban-jawaban tersebut sebagai kontens yang menarik dan penuh substansi.
Kini Gus Dur
telah tiada, tapi jawaban-jawaban itu masih “sholih” dan tetap hidup melayani pertanyaan-pertanyaan masalah
yang terus berdatangan. Jasad boleh terkubur, tetapi ide-ide futuristic Gus Dur
akan tetap hidup sampai kapanpun.
Seperti
halnya pemikir-pemikir dunia semisal Imam al-Ghozali ataupun Karl Marx, ide-ide
Gus Dur akan muncul dalam era berbeda untuk menjawab tuntutan zaman berbentuk
Gus Durian-Gus Durian muda dan Neo-Gus Durian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar